NEWS Pembantu (PRT) membawakan tas ransel tentara | Wamil Singapura Tak Pernah Lihat PRT Bawa Ransel
Singapura - Foto seorang pembantu rumah tangga (PRT) membawakan tas ransel tentara -- diduga peserta wajib militer (wamil) -- tengah menjadi buah bibir di Singapura. Bagi kalangan wamil atau full-time national servicemen (NSFs), pemandangan seperti itu sama sekali tidak umum.
Sebanyak 19 dari 20 NSF yang diwawancarai The Straits Times mengaku, mereka tidak pernah melihat rekan-rekan mereka menyuruh pembantu untuk membawakan tas ransel mereka.
Beberapa NSF mengaku pernah melihat orangtua membawa tas rekan-rekan mereka namun itu setelah mereka terpisah dari anak-anak mereka dalam waktu lama dikarenakan pelatihan militer.
"Ketika saya kembali setelah berlayar selama sebulan, ada banyak orangtua yang membawakan tas putra-putra mereka," ujar kadet Angkatan Laut, Jeremy Lee (20) seperti dikutip The Straits Times, Kamis (31/3/2011).
Menurut Sersan Tiga John Lee (20), kebanyakan NSF adalah independen dan tahu bagaimana bersikap yang semestinya saat memakai seragam dan berada di tempat umum. Lee merupakan instruktur Angkatan Udara yang telah melatih sekitar 100 peserta wamil.
Foto PRT membawakan tas ransel tentara tersebut telah menimbulkan cibiran terhadap imej para personel Angkatan Bersenjata Singapura (SAF). Ada yang menyebut bahwa foto itu menunjukkan lembek dan manjanya prajurit Singapura saat ini. Namun sejumlah NSF menekankan foto itu tidak bisa digunakan untuk menggeneralisir NSF.
"Itu cuma satu foto yang memperlihatkan seorang prajurit melakukan hal ini. Meski itu telah mempengaruhi imej SAF, namun pastinya itu tidak mencerminkan puluhan ribu yang sedang bertugas saat ini," tutur Sersan T. Chua (22).
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Singapura saat ini tengah menyelidiki masalah tersebut. Jika foto itu terbukti otentik, Kemenhan pun akan mengambil tindakan semestinya terhadap prajurit dalam foto tersebut.
(ita/nrl)
sumber : detiknews.com
Singapura - Foto seorang pembantu rumah tangga (PRT) membawakan tas ransel tentara -- diduga peserta wajib militer (wamil) -- tengah menjadi buah bibir di Singapura. Bagi kalangan wamil atau full-time national servicemen (NSFs), pemandangan seperti itu sama sekali tidak umum.
Sebanyak 19 dari 20 NSF yang diwawancarai The Straits Times mengaku, mereka tidak pernah melihat rekan-rekan mereka menyuruh pembantu untuk membawakan tas ransel mereka.
Beberapa NSF mengaku pernah melihat orangtua membawa tas rekan-rekan mereka namun itu setelah mereka terpisah dari anak-anak mereka dalam waktu lama dikarenakan pelatihan militer.
"Ketika saya kembali setelah berlayar selama sebulan, ada banyak orangtua yang membawakan tas putra-putra mereka," ujar kadet Angkatan Laut, Jeremy Lee (20) seperti dikutip The Straits Times, Kamis (31/3/2011).
Menurut Sersan Tiga John Lee (20), kebanyakan NSF adalah independen dan tahu bagaimana bersikap yang semestinya saat memakai seragam dan berada di tempat umum. Lee merupakan instruktur Angkatan Udara yang telah melatih sekitar 100 peserta wamil.
Foto PRT membawakan tas ransel tentara tersebut telah menimbulkan cibiran terhadap imej para personel Angkatan Bersenjata Singapura (SAF). Ada yang menyebut bahwa foto itu menunjukkan lembek dan manjanya prajurit Singapura saat ini. Namun sejumlah NSF menekankan foto itu tidak bisa digunakan untuk menggeneralisir NSF.
"Itu cuma satu foto yang memperlihatkan seorang prajurit melakukan hal ini. Meski itu telah mempengaruhi imej SAF, namun pastinya itu tidak mencerminkan puluhan ribu yang sedang bertugas saat ini," tutur Sersan T. Chua (22).
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Singapura saat ini tengah menyelidiki masalah tersebut. Jika foto itu terbukti otentik, Kemenhan pun akan mengambil tindakan semestinya terhadap prajurit dalam foto tersebut.
(ita/nrl)
sumber : detiknews.com
0 comments:
Post a Comment