Afriyani Susanti Sopir Maut Jadi TersangkaJakarta: Afriyani Susanti, pelaku tabrakan maut di Jalan Ridwan Rais, Gambir, Jakarta Pusat, yang menewaskan 9 orang, Ahad (22/1) siang, ditetapkan sebagai tersangka. Selain melakukan pelanggaran mengemudikan kendaraan melebihi kecepatan yang ditentukan dan mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain, Afriyani juga tak memiliki dokumen resmi kendaraan.
Polisi masih melakukan penyelidikan segala kemungkinan yang terjadi, termasuk dugaan sopir Xenia mabuk saat mengendarai. Kini, Afriyani, warga Jalan Ganggeng Terusan, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, masih menjalani pemeriksaan di Sub Direktorat Penindakan Hukum Kepolisian Daerah Metro Jaya di Pancoran. Diperoleh kabar bahwa dari hasil tes urine, Afriyani negatif dari konsumsi narkoba.
Menurut AKBP Darmanto, Kepala Subditdakum Polda Metro Jaya, selain ceroboh, tersangka juga tak memiliki dokumen dalam berlalu-lintas, seperti SIM dan STNK. Afriyani melanggar beberapa pasal tentang lalu lintas dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara. Saat berkendara, Afriyani menjalankan mobilnya dalam kecepatan 60-70 kilometer perjam. Padahal, aturan berkendaran di dalam kota, maksimal 60 kilometer perjam. Selain Afriyani, di dalam mobil itu terdapat tiga teman tersangka. Tiga teman Afriyani ditetapkan sebagai saksi.
Dalam pemeriksaan, tersangka mengaku rem mobilnya blong. Namun, menurut Darmanto, hal itu perlu pembuktian. Dalam pemeriksaan oleh petugas dan sejumlah wartawan, rem mobil bernomor polisi B 2479 XI itu ternyata tidak blong. Darmano memastikan bahwa korban tewas dari kecelakaan itu berjumlah 8 orang. Mereka terdiri dari, tiga laki-laki, empat perempuan dan satu balita. Tiga korban tewas sudah diambil pihak keluarga. Sedang lima korban luka kini dirawat di RSPAD Gatot Subroto.
Sementara saksi mata mengatakan, saat itu terlihat mobil melaju dengan kecepatan tinggi. Tiba-tiba mobil itu oleng, dan menabrak sebagian besar pejalan kaki. Korban adalah anak-anak yang baru saja bermain futsal di kawasan Monas. Sementara mobil Afriyani rusak parah.(DSY)
Polisi masih melakukan penyelidikan segala kemungkinan yang terjadi, termasuk dugaan sopir Xenia mabuk saat mengendarai. Kini, Afriyani, warga Jalan Ganggeng Terusan, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, masih menjalani pemeriksaan di Sub Direktorat Penindakan Hukum Kepolisian Daerah Metro Jaya di Pancoran. Diperoleh kabar bahwa dari hasil tes urine, Afriyani negatif dari konsumsi narkoba.
Menurut AKBP Darmanto, Kepala Subditdakum Polda Metro Jaya, selain ceroboh, tersangka juga tak memiliki dokumen dalam berlalu-lintas, seperti SIM dan STNK. Afriyani melanggar beberapa pasal tentang lalu lintas dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara. Saat berkendara, Afriyani menjalankan mobilnya dalam kecepatan 60-70 kilometer perjam. Padahal, aturan berkendaran di dalam kota, maksimal 60 kilometer perjam. Selain Afriyani, di dalam mobil itu terdapat tiga teman tersangka. Tiga teman Afriyani ditetapkan sebagai saksi.
Dalam pemeriksaan, tersangka mengaku rem mobilnya blong. Namun, menurut Darmanto, hal itu perlu pembuktian. Dalam pemeriksaan oleh petugas dan sejumlah wartawan, rem mobil bernomor polisi B 2479 XI itu ternyata tidak blong. Darmano memastikan bahwa korban tewas dari kecelakaan itu berjumlah 8 orang. Mereka terdiri dari, tiga laki-laki, empat perempuan dan satu balita. Tiga korban tewas sudah diambil pihak keluarga. Sedang lima korban luka kini dirawat di RSPAD Gatot Subroto.
Sementara saksi mata mengatakan, saat itu terlihat mobil melaju dengan kecepatan tinggi. Tiba-tiba mobil itu oleng, dan menabrak sebagian besar pejalan kaki. Korban adalah anak-anak yang baru saja bermain futsal di kawasan Monas. Sementara mobil Afriyani rusak parah.(DSY)
0 comments:
Post a Comment