Ikut Open House di Istana, Seorang Bocah Kehilangan Orangtua Hery Winarno - detikNews
Jakarta - Bocah perempuan itu menangis meraung-raung. Dia ketakutan karena terpisah dari orangtuanya saat hendak mengkikuti open house yang digelar Presiden SBY.
Awalnya anak berusia tiga tahun itu terjepit di antara ratusan warga yang ingin bertemu dengan SBY. Paspampres kemudian menyelamatkan anak kecil tersebut.
"Mana orangtuanya?" tanya Paspamres kepada warga yang berkerumun di pintu masuk Sekretariat Negara, Jalan Majapahit, Jakarta Pusat, Jumat (10/9/2010). Namun tidak ada seorangpun yang mengaku sebagai orangtua bocah malang bernama Vera tersebut.
Pada pukul 14.20 WIB, gerbang Setneg sempat dibuka selama lima menit. Seketika, warga yang berdorong-dorongan pun berjatuhan. Mereka lantas bangkit dan bergabung dengan warga lainnya yang sudah terlebih dahulu masuk untuk bertemu SBY.
Matahari yang bersinar terik membuat warga yang berdesak-desakkan pun kehausan. Berbagai teriakan terdengar sahut-sahutan.
"Tolong, tolong, buka!" teriak warga.
"Air, Pak, air," teriak warga lainnya.
Ratusan warga hingga pukul 14.45 WIB masih berkumpul di pintu gerbang Setneg. Mereka memadati Jalan Majapahit, alhasil jalan tersebut tidak bisa dilewati kendaraan yang melintas dari Harmoni menuju Monas. Beberapa warga tampak mengantre sambil memanggul anaknya yang masih balita.
Di saat warga kehausan, dua kardus berisi air mineral kemasan gelas diberikan. Sayang, tidak semua warga kebagian air minum tersebut.
(vit/ndr)
Jakarta - Bocah perempuan itu menangis meraung-raung. Dia ketakutan karena terpisah dari orangtuanya saat hendak mengkikuti open house yang digelar Presiden SBY.
Awalnya anak berusia tiga tahun itu terjepit di antara ratusan warga yang ingin bertemu dengan SBY. Paspampres kemudian menyelamatkan anak kecil tersebut.
"Mana orangtuanya?" tanya Paspamres kepada warga yang berkerumun di pintu masuk Sekretariat Negara, Jalan Majapahit, Jakarta Pusat, Jumat (10/9/2010). Namun tidak ada seorangpun yang mengaku sebagai orangtua bocah malang bernama Vera tersebut.
Pada pukul 14.20 WIB, gerbang Setneg sempat dibuka selama lima menit. Seketika, warga yang berdorong-dorongan pun berjatuhan. Mereka lantas bangkit dan bergabung dengan warga lainnya yang sudah terlebih dahulu masuk untuk bertemu SBY.
Matahari yang bersinar terik membuat warga yang berdesak-desakkan pun kehausan. Berbagai teriakan terdengar sahut-sahutan.
"Tolong, tolong, buka!" teriak warga.
"Air, Pak, air," teriak warga lainnya.
Ratusan warga hingga pukul 14.45 WIB masih berkumpul di pintu gerbang Setneg. Mereka memadati Jalan Majapahit, alhasil jalan tersebut tidak bisa dilewati kendaraan yang melintas dari Harmoni menuju Monas. Beberapa warga tampak mengantre sambil memanggul anaknya yang masih balita.
Di saat warga kehausan, dua kardus berisi air mineral kemasan gelas diberikan. Sayang, tidak semua warga kebagian air minum tersebut.
(vit/ndr)
0 comments:
Post a Comment